Rabu, 05 Agustus 2009

Urgensi Konvergensi Jelang Era TV Digital


Saat ini, lembaga regulasi telekomunikasi dan penyiaran masih berjalan sendiri-sendiri, yakni Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) untuk sektor telekomunikasi dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk sektor penyiaran.


Sejujurnya, Menkominfo Mohammad Nuh sendiri mengaku belum ada rencana untuk menyatukan kedua badan tersebut menyambut era TV digital di Tanah Air. “Memang akan ada tumpang tindih. Karena itu, kedua lembaga perlu duduk bersama untuk mendiskusikan hal ini,” ucapnya di sela Peresmian Ujicoba Lapangan Mobile TV di Gedung Depkominfo, Medan Merdeka Barat, 3 Agustus 2009.

Secara terpisah di tempat yang sama, konvergensi tersebut dinilai Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.

“Konvergensi belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Kedua badan masih berada di bawah payung hukum masing-masing. Kami (BRTI) mengikuti UU Telekomunikasi sementara KPI berpegang pada UU Penyiaran. Tapi, saya rasa arahnya akan ke sana seiring berkembangnya TV digital,” kata Basuki, yang juga menjabat sebagai Ketua BRTI.

VIVAnews

Selasa, 04 Agustus 2009

Peresmian Uji Coba Lapangan Siaran Digital Untuk Penerimaan Bergerak (Mobile TV)

Jakarta, 3 Agustus 2009

Siaran Pers No. 164/PIH/KOMINFO/8/2009

Setelah sukses dengan peresmian oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung SCTV Jakarta dalam rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 2009 yang lalu terhadap uji coba lapangan penyelenggaraan siaran televisi digital untuk penerimaan tetap free to air (yang dilakukan oleh PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia dan Konsorsium LPP TVRI – PT Telkom) sebagai kelanjutan soft launching yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tanggal 13 Agustus 2008 di Gedung TVRI Jakarta, maka Menteri Kominfo Mohammad Nuh pada tanggal 3 Agustus 2009 ini baru saja meresmikan uji coba lapangan siaran digital untuk penerimaan televisi bergerak (Mobile TV) yang dilakukan oleh Konsorsium Tren Mobile TV dan Konsorsium Telkom – Telkomsel – Indonusa.

Kewenangan beberapa konsorsium yang berhak melakukan uji coba tersebut adalah sesuai dengan Pengumuman Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi No. 563/DJSKDI/KOMINFO/11/2008 tentang Penyelenggara Uji Coba Lapangan Penyelenggaraan Siaran Televisi Digital , dimana disebutkan, bahwa yang menjadi penyelenggara uji coba lapangan penyelenggaraan siaran televisi digital adalah sebagai berikut: untuk penyelenggara uji coba penerimaan tetap free to air adalah PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia dan Konsorsium LPP TVRI – PT Telkom; sedangkan untuk penyelenggara uji coba televisi bergerak (Mobile TV) dengan tehnologi DVB-H adalah Konsorsium Tren Mobile TV dan Konsorsium Telkom – Telkomsel – Indonusa.

Pengumuman tersebut berpedoman pada Peraturan Menteri Kominfo No. 27/P/M.KOMINFO/8/2008 tentang Uji Coba Lapangan Penyelenggaraan Siaran Televisi Digital, sehingga konsorsium yang melaksanakan uji coba lapangan siaran digital untuk penerimaan bergerak (Mobile TV) adalah Konsorsium Tren Mobile TV dan Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa. Khusus untuk Konsorsium Tren Mobile TV ini telah mulai melaksanakan uji coba pada bulan Maret 2009 dengan menggunakan sistem OMABICASS dengan pemancar yang terpasang di gedung Menara Kebon Sirih dan dapat menjangkau wilayah Jakarta Pusat. Kanal yang digunakan oleh Tren Mobile TV dalam uji coba adalah pada kanal 24 UHF.

Jumlah program yang disiarkan oleh Tren Mobile TV adalah sebanyak 10 program yaitu TVRI, RCTI, TPI, Global TV, MNC News, CNN, Al Jazeera, Bloomberg, MNC Music dan MNC Entertainment. Perangkat penerima siaran DVB-H yang akan didistribusikan kepada perwakilan masyarakat (yang ditunjuk oleh Departemen kominfo) dalam rangka uji coba Tren Mobile YV ini adalah sebanyak 50 handset berupa handphone merk Nokia seri N77. Guna untuk mendukung kualitas penerimaannya, Tren Mobile TV telah menandatangani Nota Kese dengan BPPT untuk melakukan pengukuran kuat dan kualitas sinyal siaran Tren Mobile TV.

Sedangkan Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa telah mulai melaksanakan uji coba sejak tanggal 20 April 2009 yang menggunakan 2 unit pemancar dengan sistem OSF. Pemancar dengan daya pancar 400 Watt dipasang di Gedung Kementerian Negara BUMN dan 1 kWatt dioperasikan di Gedung Kantor Telkom JI. Gatot Subroto, Jakarta . Kedua pemancar tersebut dapat menjangkau wilayah Jakarta Pusat dan sebagian Jakarta Selatan. Kanal yang digunakan oleh Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa dalam uji coba adalah pada kanal 26 UHF dengan menggunakan Single Frekuensi Network (SFN) karena menggunakan dua pemancar.

Jumlah program yang disiarkan oleh Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa dari kanal 26 sebanyak 8 program yaitu 5 program yang free berupa Tech Sport, CNN, Tres TV, Spacetoon, dan TV Edukasi, dan 3 program yang diacak (scrambled) berupa program dari National Geographic, National Adventure, dan MGM Sport. Perangkat penerima siaran DVB-H yang akan didistribusikan kepada perwakilan masyarakat dalam rangka uji coba adalah sebanyak 50 unit alat penerima yang sebagian berupa handphone Samsung dan sebagian berupa receiver merk Quantum.

Tujuan utama uji coba lapangan siaran digital untuk penerimaan bergerak (mobile TV) ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan teknis dan nonteknis, yang kemudian akan dievaluasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan regulasi model bisnis yang sesuai. Target penyusunan regulasi dan implementasi penyelenggaraan siaran digital untuk penerimaan bergerak (mobile TV) adalah akhir bulan Maret 2010. Hanya saja, berbeda dengan pelaksanaan peresmian uji coba tanggal 20 Mei 2009 tersebut, maka pada peresmian uji coba ini sekalian dilakukan penyerahan unit alat penerima. Sedangkan pada peresmian terdahulu, penyerahan secara simbolis alat penerima berupa set up box (STB) dilakukan pada tanggal 26 Juni 2009 oleh Dirjen SKDI Freddy Tulung yang mewakili Menteri Kominfo.

—————–

Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id , Tel/Fax: 021.3504024).

Mari Beralih ke Digital Mobile TV

77505
TV digital pertama di Indonesia, 47LH50YD, resmi beredar 9 Juni lalu setelah lolos pengujian BPPT.
Senin, 3 Agustus 2009 | 20:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
— Tren perkembangan televisi nampaknya akan segera beralih dari siaran analog menjadi digital. Dengan menggunakan media, seperti telepon genggam, personal digital assistance (PDA), maupun notebook, penonton akan ditawarkan tayangan televisi digital dengan kualitas yang lebih baik.


Hal ini dimungkinkan dengan mulai diujicobakannya siaran televisi digital untuk penerimaan bergerak (mobile TV) oleh Departemen Komunikasi dan Informasi, pada Senin (3/8). Uji coba ini merupakan kelanjutan setelah sebelumnya, pada Mei 2009, Depkominfo meluncurkan uji coba untuk siaran digital penerimaan televisi tetap.

Peluncuran uji coba ini diharapkan akan mengawali era baru bagi masyarakat Indonesia dalam menonton pada televisi bergerak. "Teknologi siaran televisi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa kemudahan-kemudahan bagi masyarakat," kata Menteri Komunikasi dan Informasi Mohammad Nuh dalam sambutannya pada peluncuran uji coba tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Menkominfo secara simbolik menyerahkan handset berupa telepon genggam penerima siaran televisi digital kepada Agni Pratistha dan Annisa Septi sebagai duta Digital Mobile TV.

Menurut Annisa, siaran televisi digital ini akan memberikan sebuah kenyamanan baru dalam menikmati hiburan bagi orang-orang yang aktif dan dinamis seperti dirinya. "Sebagai mahasiswi dengan aktivitas yang cukup padat, siaran ini dapat memberikan hiburan dengan kualitas terbaik di tengah kesibukan saya," ujar mahasiswi pada Universitas Trisakti ini.

Jika sebelumnya masyarakat biasa disuguhi tayangan dengan siaran analog yang kualitasnya bergantung pada frekuensi siaran. Maka, dengan siaran televisi digital, penonton akan disuguhi tayangan dengan kualitas gambar yang prima dan tajam karena tidak lagi bergantung pada frekuensi pemancar.

Penonton juga akan dimanjakan dengan kualitas gambar yang stabil, sekalipun berada dalam kendaraan yang melaju kencang. Kualitas ini dimungkinkan dengan adanya teknologi pada siaran televisi digital yang melakukan konvergensi antara gambar (video), data (internet), dan suara (voice).

Untuk sementara ini, masyarakat dapat menikmati siaran uji coba yang diselenggarakan oleh dua konsorsium yang ditunjuk oleh Depkominfo, yakni Konsorsium Tren Mobile TV dan Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa.

Tren Mobile TV merupakan konsorsium dari MNC Group, RCTI, Global TV, TPI, dan Infokom Elektrindo. Pada siarannya, Tren Mobile TV menyajikan 11 kanal, antara lain siaran TVRI, RCTI, TPI, Global TV, Aljazeera, CNN, dan sebagainya.

Adapun Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa menawarkan delapan saluran, anatara lain MGM, National Geographic Channel, Tensports, CNN, TVRI, dan lainnya.

Walau demikian, meski menawarkan kualitas dan kenyamanan baru dalam menonton televisi, siaran digital kedua konsorsium tersebut saat ini baru dapat dinikmati oleh sebagian warga Jakarta. Dengan menggunakan sistem OMBICASS pada kanal 24 UHF dengan pemancar yang terpasang di Menara Kebon Sirih, saat ini siaran Tren Mobile TV baru menjangkau wilayah Jakarta Pusat.

Adapun siaran Telkom-Telkomsel-Indonusa akan menjangkau wilayah Jakarta Pusat dan sebagian Jakarta Selatan. Siaran yang menggunakan dua pemancar pada Gedung Kementerian Negara BUMN dan Gedung Kantor Telkom Jalan Gatot Subroto ini dapat disaksikan pada kanal 26 UHF dengan menggunakan single-frequency network (SFN).

Menurut Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi (SKDI) Depkominfo Freddy Tulung, adanya siaran digital pada televisi bergerak ini diharapkan semakin menumbuhkan dunia industri kreatif Indonesia. "Semoga dengan uji coba pada siaran digital mobile TV ini akan semakin mengembangkan dunia industri, terutama industri kreatif di Indonesia," pungkas Freddy. Tertarik untuk mulai beralih ke TV digital?